Rabu, 01 April 2020

Kisah Lockdown Nabi Yunus AS



Allah berfirman,
“Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap:
“Bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau. Maha suci Engkau, sesungguhnya aku adalah Termasuk orang-orang yang zalim. Maka Kami kabulkan (doa)nya, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan (Kami lipat gandakan jumlah mereka) sebagai suatu rahmat dari Kami, dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Kami”
(QS: Al Anbiya’: 87-88)
Nabi Yunus AS pernah kesal dan menjauhi (distance) kaumnya karena mereka tidak mau beriman kepada Allah dan risalah-Nya yang ia bawa.

Beliau keluar dari negeri itu dan menaiki bahtera kapal
Allah menghukum Nabi Yunus dengan lockdown di dalam perut ikan paus, Allah ta’ala menghukum Nabi Yunus dengan lockdown(diisolasi) di dalam perut ikan paus.

Itulah kisah nyata yang direkam oleh Allah dalam Qur’an Surah al-Anbiya: 87-88, Surah As-Shaffat: 139-148, Surah Yunus: 98.

Peristiwa isolasi dan lockdown ini termasuk peristiwa paling mengerikan dalam sejarah manusia
Beliau hidup sendirian tiada kawan. Gelap tiada cahaya. Panas lemak ikan paus tiada ventilator.
Sepi senyap tiada sinyal apapun.
Tak ada listrik apalagi internet.
Mau berteriak minta tolong?
Mustahil didengar manusia karena lockdown 3 lapis kegelapan: Malam hari, Dalam perut ikan dan Di dasar lautan dalam.
Apa yang terjadi?
Nabi Yunus hanya pasrah kepada Allah, dia berdzikir dengan penuh keyakinan
1.    Melafalkan tauhid, laa Ilaha Illa anta
2.    Malafalkan tasbih, subhanaka, dan terakhir melakukan pengakuan dosa dan taubatan nasuha, “Inni kuntu minazzalimin”

“Doa Dzun Nuun (Nabi Yunus) ketika ia berdoa dalam perut ikan paus adalah: Laa Ilaha Illa Anta, Subhanaka Inni Kuntu Minaz Zalimin.
(Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk di antara orang-orang yang berbuat aniaya). Sesungguhnya tidaklah seorang muslim berdoa dengannya dalam suatu masalah melainkan Allah kabulkan baginya”
(HR. Tirmidzi no. 3505)

Amal soleh yang kita lakukan di waktu lapang, akan menjadi penolong kita ketika sempit
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan prinsip ini kepada Ibnu Abbas,
”Kenali Rabmu ketika lapang, dia akan mengingatmu ketika susah.” (HR. Ahmad 2803 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Karena itu, anda perlu ingat, amal soleh yang kita lakukan di waktu lapang, akan menjadi penolong kita ketika sempit. Ibnul Qoyim menjelaskan,
Amal soleh bisa memberikan pertolongan kepada pelakunya di sisi Allah dan menjadi sebab dia diperhatikan ketika dalam kondisi kesusahan. Allah ta’ala berfirman tentang Dzun Nun (Nabi Yunus), (yang artinya)’ Kalau sekiranya dulu dia bukan termasuk orang-orang yang banyak bertasbih, Niscaya dia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit.’ (Madarij as-Salikin, 1/329).

Sudah saatnya kita tidak membiarkan setiap kesempatan yang kita miliki berlalu sia-sia. Hanya dengan modal gerakan lisan, kita bisa mendulang banyak pahala. Jadilah orang yang rajin bertasbih, kapanpun dan dimanapun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar