Banyak sekali keutamaan shalat Sunnah. Diantaranya:
1. Menyempurnakan shalat wajib dan menambal kekurangannya
Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda,
أَوَّلُ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
صلاَته فَإِنْ كَانَ أَتَمَّهَا كُتِبَتْ لَهُ تَامَّةً وَإِنْ لَمْ يكن
أَتَمَّهَا قَالَ الله -عز و جل- لِمَلائِكَتِهِ: انْظُرُوا هَلْ تَجِدُونَ
لِعَبْدِى مِنْ
تَطَوُّعٍ فَتُكْمِلُونَ بِهَا فَرِيضَتَهُ ثُمَّ الزَكَاة كذلك ثُمَ تُؤْخَذُ الأَعْمَالُ عَلَى حَسَبِ ذَلِكَ
“Amalan yang pertama kali akan diperhitungkan dari seorang
hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Jika shalatnya sempurna, maka
akan dicatat baginya pahala yang sempurna. Namun, jika shalatnya tidak
sempurna Allah Ta’ala berkata pada malaikat-Nya, “Lihatlah kalian apakah
hamba-Ku memiliki amalan shalat sunnah, maka sempurnakanlah shalat
wajibnya? Kemudian zakat pun demikian. Kemudian amalan-amalan lainnya
hampir sama seperti itu.” (HR. Abu Daud, no. 864, dan Ibnu Majah, no.
1425 dan Ahmad, no. 103. Dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam Shahihul Jami’)
2. Shalat Sunnah mengangkat derajat dan menghapus dosa
ٌRasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda,
عَلَيْكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ فَإِنَّكَ لاَ تَسْجُدُ
لِلَّهِ سَجْدَةً إِلاَّ رَفَعَكَ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً وَحَطَّ عَنْكَ
بِهَا خَطِيئَةً
“Hendaklah engkau memperbanyak sujud (perbanyak shalat). Karena
tidaklah engkau memperbanyak sujud karena Allah melainkan Allah akan
meninggikan derajatmu dan menghapuskan dosamu.” (HR. Muslim, no. 488)3. Banyak shalat sunnah merupakan sebab terbesar masuk Surga dan menjadi pendamping Nabi di Surga
Dari Rabi’ah bin Ka’ab al-Aslami radhiyallahu’anhu, beliau berkata,
كُنْتُ أَبِيتُ مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ، فَأَتَيْتُهُ بِوَضُوئِهِ وَحَاجَتِهِ ، فَقَالَ لِي: سَلْ،
فَقُلْتُ: أَسْأَلُكَ مُرَافَقَتَكَ فِي الْجَنَّةِ، قَالَ: أَوْ غَيْرَ
ذَلِكَ ، قُلْتُ: هُوَ ذَاكَ، قَالَ: فَأَعِنِّي عَلَى نَفْسِكَ بِكَثْرَةِ
السُّجُودِ
Aku pernah bermalam bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu aku menyiapkan air wudhu` dan keperluan beliau. Lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadaku, ‘Mintalah
sesuatu!’ Maka sayapun menjawab, ‘Aku meminta kepadamu agar memberi
petunjuk kepadaku tentang sebab-sebab agar aku bisa menemanimu di
Surga’. Beliau menjawab, ‘Ada lagi selain itu?’. ‘Itu saja cukup ya
Rasulullah’, jawabku. Maka Rasulullah bersabda, ‘Jika demikian, bantulah
aku atas dirimu (untuk mewujudkan permintaanmu) dengan memperbanyak
sujud (dalam shalat)‘” (HR. Muslim, no. 489).4. Shalat sunnah adalah amalan badan yang paling utama setelah jihad
Dalam hadits Tsauban Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan,
استَقِيمُوا ولنْ تُحْصُوا، واعْلَمُوا أنَّ خَيْرَ أعْمَالِكُم الصَّلاة ولا يحافظ على الوضوء إلا مؤمن
“Istiqomahlah dan kalian tidaklah akan mampu (untuk istiqomah
dalam semua ketaatan dengan sebenar-benar istiqomah), dan ketahuilah
bahwa sebaik-baik amal kalian adalah shalat dan tidak menjaga wudhu
kecuali seorang mukmin.” (HR. Ibnu Majah dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Irwa’ al-Ghalil)5. Shalat Sunnah di rumah akan menghasilkan keberkahan
Dari Jabir radhiyallahu anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا قَضَى أَحَدُكُمُ الصَّلاَةَ فِـي مَسْجِدِهِ
فَلْيَجْعَلْ لِبَيْتِهِ نَصِيْباً مِنْ صَلاَتِهِ، فَإِنَّ اللهَ جَاعِلٌ
فِي بَيْتِهِ مِنْ صَلاَتِهِ خَيْرًا
“Jika salah seorang di antara kalian telah menunaikan shalat di
masjidnya, maka hendaklah ia memberi jatah shalat bagi rumahnya. Karena
sesungguhnya Allah menjadikan kebaikan dalam rumahnya melalui
shalatnya.” (HR. Muslim)Dari Zaid bin Tsabit Radhiyallahu anhu dan beliau memarfu’kannya,
فَصَلُّوا أَيُّهَا النَّاسُ فِى بُيُوتِكُمْ ، فَإِنَّ أَفْضَلَ الصَّلاَةِ صَلاَةُ الْمَرْءِ فِى بَيْتِهِ إِلاَّ الْمَكْتُوبَةَ
“Hendaklah kalian manusia melaksanakan shalat (sunnah)
di rumah kalian karena sebaik-baik shalat adalah shalat seseorang di
rumahnya kecuali shalat wajib.” (Muttafaq Alaihi)
Dalam riwayat Muslim,
فَعَلَيْكُمْ بِالصَّلاَةِ فِي بُيُوْتِكُمْ فَإِنَّ خَيْرَ صَلاَةِ الْمَرْءِ فِي بَيْتِهِ إِلاَّ الصَّلاَةِ الْمَكْتُوْبَةِ.
“Kerjakanlah shalat (sunnah) di rumah kalian. Karena
sebaik-baik shalat seseorang adalah yang dikerjakan di rumahnya kecuali
shalat wajib.” (HR. Muslim)
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda
اجْعَلُوا ِفي بُيُوتِِكُم ِمن صَلاَتِكُم، َولاَ تَتَّخِذُوهَا قُبُورًا
“Jadikanlah rumah kalian sebagai tempat shalat kalian, jangan jadikan ia sebagai kuburan” (Muttafaq Alaihi)
Imam an-Nawawi Rahimahullah berkata, “Dan sesungguhnya
anjuran melakukan shalat Sunnah di rumah, karena dia lebih tersembunyi
dan lebih menjauhkan dari riya, lebih terjaga dari kesia-siaan. Dan
carilah keberkahan rumah dengan hal itu, dan sebab turun kasih sayang
serta malaikat dan membuat lari setan.” (lihat Syarh an-Nawawi ala
Shahih Muslim)
6. Shalat Sunnah akan menghadirkan kecintaan Allah kepada hamba-Nya
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata; Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam bersabda,
إِنَّ اللهَ تَعَالَـى قَالَ : مَنْ عَادَى لِـيْ وَلِيًّا
فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْـحَرْبِ ، وَمَا تَقَرَّبَ إِلَـيَّ عَبْدِيْ
بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَـيَّ مِمَّـا افْتَرَضْتُهُ عَلَيْهِ ، وَمَا يَزَالُ
عَبْدِيْ يَتَقَرَّبُ إِلَـيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا
أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِيْ يَسْمَعُ بِهِ ، وَبَصَرَهُ
الَّذِيْ يُبْصِرُ بِهِ ، وَيَدَهُ الَّتِيْ يَبْطِشُ بِهَا ، وَرِجْلَهُ
الَّتِيْ يَمْشِيْ بِهَا ، وَإِنْ سَأَلَنِيْ لَأُعْطِيَنَّهُ ، وَلَئِنِ
اسْتَعَاذَنِـيْ لَأُعِيْذَنَّهُ
“Sesungguhnya Allâh Azza wa Jalla berfirman,
“Barangsiapa memusuhi wali-Ku, sungguh Aku mengumumkan perang kepadanya.
Tidaklah hamba-Ku mendekat kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku
cintai daripada hal-hal yang Aku wajibkan kepadanya. Hamba-Ku tidak
henti-hentinya mendekat kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunnah hingga Aku
mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, Aku menjadi pendengarannya
yang ia gunakan untuk mendengar, menjadi penglihatannya yang ia gunakan
untuk melihat, menjadi tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan
menjadi kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia meminta
kepada-Ku, Aku pasti memberinya. Dan jika ia meminta perlindungan
kepadaku, Aku pasti melindunginya.’” (HR. al-Bukhari)
7. Shalat Sunnah merupakan bentuk Syukur seorang hamba kepada Allah
Diriwayatkan dari ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma, dia berkata, “Jika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan shalat, beliau berdiri hingga kedua telapak kaki beliau merekah, lalu ‘Aisyah bertanya, ‘Kenapa engkau melakukan semua ini, padahal Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberikan ampunan bagimu atas dosa-dosa-mu yang telah lalu dan yang akan datang?’Lalu beliau menjawab,
أَفَلاَ أَكُوْنُ عَبْدًا شَكُوْرًا.
“Apakah tidak boleh jika aku termasuk hamba yang bersyukur.’” (Muttafaq Alaihi)
Diriwayatkan dari al-Mughirah bin Syu’bah Radhiyallahu anhu
bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan shalat hingga kedua
telapak kaki beliau membengkak, lalu ada yang berkata kepada beliau,
“Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberikan ampunan bagimu atas dosa-mu
yang telah lalu dan yang akan datang?” Beliau menjawab,
أَفَلاَ أَكُوْنُ عَبْدًا شَكُوْرًا.
“Apakah tidak boleh jika aku termasuk hamba yang bersyukur.” (Muttafaq Alaih)
Semoga kita lebih semangat untuk memperbanyak shalat-shalat Sunnah. Amiin.oleh:Arif Ardiansyah, Lc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar